Rabu, 22 Juni 2011

Lanal Pontianak Sambut Kedatangan KRI Salawaku-642 dan KRI Badau-643

Posted by military base on 06.51

Lanal Pontianak Sambut Kedatangan KRI Salawaku-642 dan KRI Badau-643

Dua kapal perang TNI AL, KRI Badau-642 dan KRI Salawaku-643, bersandar di dermaga Pangkalan TNI AL (Lanal) Pontianak di Sungai Kapuas, Pontianak, Kalbar, Senin (18/4). Dua kapal hibah dari Tentera Diraja Laut Brunei (TDLB) yaitu KRI Salawaku- 642 dan KRI Badau-643 tiba dari Brunei Darussalam, dan akan kembali berlayar menuju Pangkalan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/ama/11)

18 April 2011, Pontianak (Lantamal V): Pada tanggal 18 April 2011 Pukul 08.00 Wib, Lanal Pontianak telah menerima kedatangan KRI Salawaku-642 dan KRI Badau-643 yang telah melaksanakan perjalanan dari negara Brunei menuju Indonesia. Kedatangan tersebut dalam rangka melaksanakan bekal ulang di Pontianak (Kalbar). Rute perjalanan dari Bandar Sri Begawan menuju Jakarta, masuk wilayah perbatasan Indonesia. Kedua KRI hibah dari Brunei tersebut dikawal oleh KRI Kala Hitam-828 sampai dengan Jakarta.

Sejumlah pelajar mendengarkan penjelasan dari anggota TNI AL tentang peralatan tempur di atas KRI Badau-643 yang sandar di Dermaga Pangkalan TNI AL (Lanal) Pontianak, Kalbar, Senin (18/4). Kegiatan dalam rangka Open Ship atau kunjungan ke KRI Badau-643 tersebut, bertujuan untuk menumbuhkan jiwa bela negara dan nasionalisme bagi masyarakat, terutama pada kalangan pelajar. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/Koz/pd/11)

Kedatangan di Lanal Pontianak disambut langsung oleh Danlanal Pontianak Kolonel Laut (P) Parno beserta seluruh anggota Lanal Pontianak, dilanjutkan dengan Open Ship di kedua Kapal tersebut.

Adapun partisipasi dalam penyambutan tersebut SUPM (Sekolah Usaha Perikanan Menengah), SDN 44, TK Hang Tuah, TK Kartika, dan TK Bina Pertiwi Pontianak.

Brunei Serah Terima 2 Kapal Hibah kepada Indonesia

Pemerintah Brunei secara resmi menyerahkan 2 unit kapal hibah kepada Indonesia, Jumat (15/04) pukul 09.00 waktu setempat. Kedua kapal Waspada Class tersebut semula bernama “KDB (Kapal perang Diraja Brunei) Waspada” dan “KDB Pejuang” merupakan kapal-kapal armada Tentara Laut Diraja Brunei (TLDB) diserahterimakan dalam suatu acara yang sederhana dan khidmat di Markas TLDB di kota pelabuhan Muara, sekitar 25 kilometer dari ibukota Bandar Seri Begawan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Marsekal Madya TNI Eris Herryanto, MA, mewakili Pemerintah RI, dan Permanent Secretary (setingkat Dirjen) Urusan Administrasi dan Keuangan Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam, Hajah Suriyah binti Haji Umar, mewakili Pemerintah Brunei, menandatangani berita acara serah terima (deed) kedua kapal hibah tersebut.

Penandatanganan serah terima disaksikan oleh pihak Indonesia (Dubes RI untuk Brunei Darussalam, Bapak Handriyo Kusumo Priyo, Dirjen Kekuatan Pertahanan Kemhan RI, Laksamana Muda TNI Moch Jurianto, Asisten Logistik Panglima TNI, Mayor Jenderal TNI Hari Krisnomo, Asisten Logistik Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Muda TNI Didik Suhari, dan Direktur Material Kemhan RI, Brigjen TNI H. Bambang Margono) dan pihak Brunei Darussalam (Panglima TLDB, Kolonel (L) Haji Abd. Halim Haji Hanafiah, Wakil Panglima TLDB, Kolonel (L) Haji Aznan Haji Julaihi dan para perwira senior TLDB).

Di dermaga utama Pangkalan TLDB Muara, Sekjen Kemhan RI memimpin upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih dan pemberian nama bagi kedua kapal. Sesuai dengan Surat Keputusan Panglima TNI, kapal diberi nama “KRI Salawaku” dengan nomor lambung 642 kepada eks “KDB Waspada” dan “KRI Badau” dengan nomor lambung 643 kepada eks “KDB Pejuang”. Salawaku, dalam bahasa Maluku, berarti perisai yang merupakan alat pelindung yang digunakan oleh Pahlawan Nasional Pattimura dalam melawan penjajah Belanda beberapa abad yang lalu, sementara nama Badau diambil dari nama parang dari daerah Belitung yang biasa digunakan sebagai senjata khas orang Melayu di masa lampau sekitar abad ke-14.

Pada saat yang sama, Sekjen Kemhan RI melantik Mayor Laut (P) Alfred Daniel Matthews sebagai Komandan “KRI Salawaku – 642” dan Mayor Laut (P) Komaruddin sebagai Komandan “KRI Badau – 643”. Masing-masing kapal berawak kapal sejumlah 37 personel.

Sehari setelah serah terima, 16 April 2011, kedua kapal berangkat menuju Jakarta dan dilepas dalam acara singkat yang dipimpin oleh Dubes Handriyo Kusumo Priyo, disaksikan oleh para pejabat KBRI Bandar Seri Begawan dan para perwira senior TLDB. Kedua kapal direncanakan akan singgah di Pontianak sebelum tiba di Pangkalan TNI Angkatan Laut di Jakarta, untuk bergabung dalam Satuan Kapal Armada RI Kawasan Barat.

“KRI Salawaku – 642” dibuat tahun 1978 dan ”KRI Badau – 643” dibuat tahun 1979. Masing-masing kapal memiliki panjang badan kapal 36,88 meter dan bobot 20 ton serta kecepatan maksimal 30 knot.

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site